NOT KNOWN DETAILS ABOUT ELANGBOLA

Not known Details About Elangbola

Not known Details About Elangbola

Blog Article

Cerita ini berfokus pada bagaimana seorang pemain berjuang menghadapi ancaman mafia sambil tetap menjaga kehormatan bangsa, yang menjadikannya sebuah kisah yang patut untuk disaksikan.

Mungkin sudah banyak yang tahu, gambar meriam pada brand Arsenal menggambarkan alat perang yang berasal dari gudang penyimpanan senjata pada masa perang dahulu, yang merupakan markas awal dari The Gunners.

Situasi ini menempatkan Elang di antara dua pilihan sulit: melanjutkan karier pribadinya yang sukses atau mengabdikan diri untuk bangsa yang memanggilnya.

Selama proses produksi, movie ini menyajikan berbagai adegan pertandingan sepak bola yang penuh emosi dan ketegangan.

The very first brand around the Sriwijaya emblem was launched in 2004 after the club was acquired, showcasing a simple brand having a spherical condition dominated by the color blue. Within the brand is written the title and acronym with the club. The following 12 months, a completely new, a lot more elaborate logo was launched, symbolizing the club's energy, unity, and peace. The brand requires a kind of a circle, with features A part of the logo include the phrases Sumatera Selatan (South Sumatra) indicating the club is owned by The federal government of South Sumatra.

Movie Elang terinspirasi dari realitas industri sepak bola Indonesia, terutama isu pengaturan skor dan mafia judi bola, tetapi bukan adaptasi langsung dari kasus tertentu.

Isu-isu seperti manipulasi pertandingan dan praktik perjudian dalam sepak bola menjadi pusat perhatian yang menambah kedalaman cerita. Melalui perjalanan karakter Elang, movie ini mengajak penonton untuk merenungkan pentingnya integritas dan keberanian ketika menghadapi tantangan yang sulit.

Movie Elang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemain sepak bola Timnas Garuda bernama Elang (Ganindra Bimo), yang terpaksa meninggalkan timnas demi membiayai pengobatan ibunya yang menderita Alzheimer. Dengan latar belakang keluarga yang pas-pasan, Elang harus berjuang keras untuk mencari uang agar ibunya bisa dirawat dengan baik.

Dengan style dramatis olahraga yang jarang diangkat di perfilman Indonesia, Elang menjanjikan sebuah cerita yang akan membuat penonton terhanyut dalam perjuangan seorang anak yang berusaha melindungi ibunya sambil mempertaruhkan masa depannya.

Dari sinilah, konflik bermula. Elang mengetahui ada pihak yang sengaja membuat Timnas kalah demi keuntungan bisnis judi bola. Konflik tersebut makin rumit dengan kehadiran Hardiman, seorang tokoh mafia judi bola, yang mengancam keselamatan ibu Elang.

At first on the year, the club was coached by an Englishman Erick Williams, in advance of he was sacked in the midst of the year resulting from quite a few poor performances that prompted the club to tumble in the relegation zone. Jeri Wardin, who was Earlier Williams' assistant, was appointed because the club's head coach right before his posture was last but not least replaced by Suimin Diharja.

Sejak penayangan perdananya, “Elang” mendapatkan respons positif dari penonton dan kritikus movie. Banyak yang memuji keberanian here movie ini dalam mengangkat isu sensitif seperti mafia bola dan korupsi dalam dunia olahraga Indonesia.

Di tengah dilema antara kehormatan bangsa dan keselamatan ibu tercinta, Elang harus membuat keputusan sulit yang akan menentukan nasibnya, keluarganya, dan tim nasional.

[39] Singa Mania was born on account of discrepancies in rules when he was however Component of S-Person. The emergence of Singa Mania was affected because of the oddity with the S-Male organizational technique which was not clear. This supporter team chose the North Stand as being a place for them to shout very pleased chants to assist the club with their grand-inexperienced clothing, that are a representation of your symbol of South Sumatra. Whilst SMS chose the South Stand and wore yellow clothes, in harmony with the club's hues.[39]

Karakter Elang diperlihatkan sebagai sosok yang terperangkap antara keinginan pribadi dan tanggung jawabnya sebagai atlet yang mewakili bangsa.

Kedua singa di bagian sisi, yang bisa juga dianggap sebagai dua kucing hitam, sesuai julukan klub ini. Motto klub ‘Consectatio Excellentiae’ memiliki arti kurang lebih, ‘Dalam pencarian akan keistimewaan’.

Report this page